Selasa, 07 Maret 2017

Mengenal Lebih Dekat Kain Tenun Troso



Kota Jepara selain terkenal dengan mebel furniture nya sampai ke luar negeri juga terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Sebut saja Pantai Kartini, Pantai Bandengan dan Karimun Jawa yang mendunia itu. Tetapi ternyata ada satu yang terlupa.
Selain semua daya tarik wisata di atas, Kota Jepara juga terkenal dengan kain tenun tradisionalnya yaitu Troso. Penasaran dengan kain Tenun Troso? Jujur saya penasaran setelah beberapa waktu lalu menemukan kemeja dari Tenun troso diantara deretan baju batik di sebuah Mall terkenal di Jakarta.  Jadi liburan panjang kemarin saat kami main ke Jepara saya menyempatkan diri melihat-lihat sentra tenun ini di pusatnya langsung yaitu Troso Jepara.
Kebetulan kami ke Jepara membawa mobil melalui jalur darat. Namun buat yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu bisa ke Jepara menggunakan pesawat  dari Jakarta dan turun di Bandara A.Yani Semarang. Kota Jepara ditempuh dua jam perjalanan menggunakan mobil atau travel dari Semarang.
Troso adalah nama salah satu desa yang terdapat di kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Di Desa inilah tempat komunitas pengrajin Tenun Ikat Troso berada. Sebenarnya Tenun Troso adalah teknik tenun gedok dan kemudian dalam kurun waktu yang cukup panjang, berkembang menjadi tenun ikat. Namun masyarakat Kabupaten Jepara & sekitarnya lebih mengenal dengan sebutan “Tenun Troso”.
Cara pembuatan Tenun Troso ini lumayan rumit. Dimulai dari penyusunan benang yang ditata rapi berjajar yang disebut dengan ngeteng plangkan. Benang yang ditata rapi tersebut kemudian dikaitkan dengan plangkan atau rangkaian kayu berbentuk kotak yang disebut nali atau mengikat motif dengan tali rafia.  Selanjutnya adalah penataan motif dan pemberian motif pada benang yang akan ditenun. Kemudian proses penenunan menggunakan alat tradisional atau  Alat Tenun Bukan Mesin.